Selamat Datang Semoga Bermanfaat...Mhsim17.Blongspot.com

Ramadhan Yang Sia Sia

Share |

“Telah datang kepadamu bulan Ramadhan,bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa apa.” (H.R. Ahmad dan An Nasa’i)

Segala puji bagi Allah Yang telah memuliakan bulan Ramadhan atas bulan-bulan lainnya, mengistimewakannya dengan turunnya Al Qur’an dan kewajiban puasa pada bulan ini ,penghapus segala dosa dan kesalahan, Allah turunkan Rahmat dan keberkahan, melipat gandakan semua nilai pahala ibadah, yg sunah mendapat nilai ibadah wajib sedangkan yang wajib Allah lipat gandakan pahalanya.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al Baqarah: 183 )

Bulan Ramadhan adalah bulan yg ditunggu tunggu oleh seluruh umat islam yang beriman, untuk melaksanakan ibadah wajib tahunan yaitu Puasa dan ibadah ibadah lainnya yang ada hanya dalam bulan ramadha seperti Shallat Taraweh, menanti Lailatul qadar , I’tikaf dll.

Namun tidak semua orang islam yang melaksanakannya kecuali orang orang yang beriman, terbukti banyak yang mengaku puasa tetapi hanya sekedar puasa menahan hawa lapar dan haus saja, sedangkan nilai pahalanya nihil,

1. Puasa Tapi Rakus
Puasa adalah sarana untuk menahan ( Melawan ) hawa nafsu, diantaranya nafsu untuk makan dan minum selama sehari untuk melatih kebiasaan rakus dan boros. 

Tetapi pada kenyataannya begitu waktu berbuka tiba, berbagai macam makanan tersedia bahkan makanan yang biasanya tidak ada maka diada adakan dan hampir semuanya masuk perut yang pada akhirnya kekenyangan sehingga malas untuk shallat magrib isya bahkan shallat taraweh terlewatkan. Kalaupun dilaksanakan, dilakukan dengan waktu yang telat dan terpaksa karena malas kekenyangan. Maka sia sialah perjuangannya selama siang hari.

2. Anggaran Belanja Membengkak
Puasa sebenarnya dapat dijadikan untuk melatih diri menghemat pengeluaran anggaran belanja tetapi pada kenyataannya ibu-ibu justru pengeluarannya selama bulan ramadhan lebih besar dua kali lipat bahkan lebih daripada bulan bulan biasa. 

Hal ini terjadi karena tidak dapat menahan hawa nafsunya melihat bermacam macam makanan yang memang ada pada bulan ramadhan sehingga keinginannya tidak dapat lagi dikendalikan, padahal puasa adalah untuk melatih mengendalikan hawa nafsu.

3. Melakukan Ghibah
Sadar atau tidak sadar kita mempunyai kebiasaan buruk selalu membicarakan orang lain (ghibah), kebiasaan buruk tersebut jika kita tidak dapat mengendalikanya maka akan terbawa terus hingga pada bulan ramadhan. Sehingga apa yang terjadi ? puasa jalan, ngomongin orang jalan terus, maka sia sialah puasa yang ia kerjakan karena tidak mendapatkan pahala puasa dari Allah SWT.

4. Tidur Ibadah
Dalam bulan Ramadhan tidurnya orang puasa Allah nilai sebagai ibadah sunah ( untuk menghindari ghibah ), tetapi jika tidur tidak kenal waktu sehingga melalaikan shallat maka menjadi HARAM. Tidur boleh saja tetapi harus tau waktu untuk melaksanakan shallat, alangkah baiknya daripada tidur yang berlebihan kita isi dengan zikir, membaca qur’an dan buku buku islami lainnya. (bukan main games)

5. Pamer Aurat
Kini tradisi menunggu waktu buka puasa dan jalan jalan pagi setelah shalat subuh, bukan hanya terjadi dikota kota besar, tetapi telah merambah ke perkampungan, Mereka berkumpul atau bergerombol dipinggir jalan ataupun di alun alun ( lapangan ), yang prianya mengganggu orang lain bahkan terkadang melemparkan mercon (peltasan ) kepada pengendara kendaraan yang liwat, sedangkan wanitanya menggunakan celana pendek kaos singlet sehingga auratnya terlihat oleh siapa saja yang melihatnya. Bahkan ada yang berangkulan pria dan wanita mojok ditaman taman.

Alangkah bija dan bagusnya jika dalam menunggu waktu berbuka kita gunakan untuk membantu orang tua menyiapkan makanan atau diisi dengan ibadah zikir, baca qur’an dan hal lainya yang bermanfaat sesuai dengan ajaran agama.

6. Membaca Qur’an Tetapi Riya
Orang bertadarus membaca qur’an pada bulan ramadhan terdengar ditiap tiap Masjid dan Mushalla menggunakan pengeras suara ( speker ) hingga larut malam. Hal ini tentunya dapat mengganggu orang lain yang ingin istirahat setelah seharian lelah bekerja, terkadang mereka tidur lebih awal agar dapat bangun untuk ibadah malam dan makan sahur.

Bertadarus membaca Qur’an pada bulan ramadhan dan bulan bulan lainnya sangatlah bagus dan memang diharuskan, tetapi alangkah bagusnya jika hal tersebut tidak mengganggu orang lain. Apa artinya baca qur’an jika ingin didengar orang ? Percuma baca qur’an biar dianggap suaranya bagus, sia sia jika ibadah yang dilakukan hanya agar disebut sebagai orang alim.

Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui, bacalah qur’an dengan perlahan dan tidak mengganggu orang lain, Allah mendengar apa yang ada dalam hati kita.

7. Sepuluh malam terakhir
Pada sepuluh mala terakhir adalah malam yang utama dan sangat dinantikan, Karena pada malam itulah turun malam kemuliaan yang lebih mulia dari seribu bulan yaitu malam “ Lailatul Qadar”.
Tetapi justru kenapa pada malam itu orang lebih rame di mall mall, dipasar dan pertokoan dari pada meramaikan masjid untuk beribadah.

Seharusnya pada sepuluh malam terakhir bulan ramadhan kita tingkatkan lebih giat lagi untuk beribadah, kita makmurkan rumah rumah Allah dengan zikir, tadarus dan ibadah lainnya.

8. Hari Kemenangan yang sia sia
Pada hari raya setelah idul fitri seharusnya kita segera mohon maaf dan saling bermaaf maafpan kepada orang tua, sanak keluarga, kerabat dan tetangga untuk untuk menyambut hari kemenangan setelah sebulan penuh kita berpuasa. Bukan untuk menghambur hambur uang seperti kebanyakan orang, pergi ketempat hiburan, pesta pesta, membakar kembang api atau mercon serta rekreasi dan semacamnya sementara disekitar kita banyak anak yatim dan piatu, kaum duafa yang kelaparan, hal ini tidak bagus dan tidak disyareatkan oleh agama.

وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.( Al-Israa’ : 26 )

Nabi Muhammad SAW selalu mengajarkan kesederhanaan dan seungguhnya agama Islam ini bersifat sederhana dan mudah dijalankan. Tidak berpoya poya dan pemboros

Maha Suci Allah, mudah mudahan kita dan keluarga kita tidak termasuk orang orang seperti tersebut diatas. Karena jika hal tersebut dilakukan maka sia sialah ibadah yang kita lakukan selama ramadhan.
Wassalam : http://mhsim17.blogspot.com

Artikel Yang Berhubungan



6 comments:

Paguyuban Tatar Sunda said...

we like

Unknown said...

Assalamu'alaikum pak ustadz mohon izin untuk mengamalkannya

Unknown said...

mohon izinnya

Unknown said...

Ok dech Ayah, mksh untuk wejangannya








Unknown said...

ok dech mksh ayah atas wejangannya

Unknown said...

Assalamualaikm...
Pak ustd, saya mohon izin untuk mengamalkan salah satu ayat di atas dan mohon doa restunya sekiranya berkenan.
Wassalamualaikum...

Silahkan Tulis komentar di sini :

Terimakasih jika anda berkenan memberikan saran...