Selamat Datang Semoga Bermanfaat...Mhsim17.Blongspot.com

Bersemangat mencari Lailatul Qodar

Share |

Malam Lailatul qadar adalah malam yang sangat mulia, kemuliaannya lebih baik dari seribu bulan, malam yang sangat ditunggu tugu seluruh umat islam dibelahan bumi ini. Malam ini hanya terjadi pada bulan suci ramadhan yaitu bulan yang penuh keberkahan, magfirah dan pembebasan dari api neraka.
 
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِوَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِلَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. ( Q.S.Al-Qodr : 1,2,3 )

1.Malam yang lebih baik dari seribu bulan

Dijelaskan dalam ayat tersebut diatas bahwa malam lailatul qadar lebih baik dari pada seribu bulan, Maksudnya, apabila kita beribadah di malam itu dengan penuh ketaatan, Shallat, membaca quran, zikir dan ibadah lainnya, sama seperti orang yg beribadah terus menerus selama seribu bulan, pada bulan yg didalamnya tidak ada lailatul qadar. dan seribu bulan sama dengan 83 tahun 4 bulan.

Qadar dapat juga diartikan sempit, karena pada malam itu bumi menjadi sempit banyaknya malaikat dan malaikat jibril pada malam itu dengan izin Allah turun ke bumi untuk mengatur tiap tiap urusan. 

تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ
'tannazzalul malam-ikatu war ruuhu ' ( Q.S.Al-Qodr : 4 )

Qadar adalah sebagai ketentuan, karena pada malam itu ditetapkan segala urusan, hukum hukum. Ketentuan rizeky dan kematian sampai tahun mendatang. 

Semua urusan itu diserahkan kepada malaikat :
1. Malaikat Jibril : menerima daftar rahmat, kasih sayang dan rahmat.
2. Malaikat Mikail : menerima daftar tumbuh tumbuhan dan rizeky.
3. Malaikat Israfil :menerima daftar Hujam dan angin.
4. Malaikat Izrail : menerima pencabutan daftar ruh dan selesainya waktu akhir tiap tiap sesuatu. 

2.Waktunya
Diriwayatkan dari Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam bahwa malam tersebut terjadi pada malam tanggal 21, 23, 25, 27, 29 dan akhir malam bulan Ramadhan. Imam Syafi’I berkata : “Menurut pemahamanku, wallahu a’lam, Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam menjawab sesuai yang ditanyakan, ketika ditanyakan kepada beliau : “Apakah kami mencarinya di malam hari?”, beliau menjawab : “Carilah di malam tersebut.”. (Sebagaimana dinukil al Baghawi dalam Syarhus Sunnah ).

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda : (yang artinya) “Carilah malam Lailatur Qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.”. (HR Bukhari dan Muslim )

Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah sampai terluput dari tujuh hari terakhir, karena riwayat Ibnu Umar (dia berkata) Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda (yang artinya) : “Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya.” (HR Bukari dan Muslim ).

3.Kesimpulannya :
Jika seseorang muslim mencari malam Lailatul Qadar, carilah pada malam ganjil sepuluh hari terakhir,tanggal 21, 23, 25, 27 dan 29. Kalau lemah dan tidak mampu mencari pada sepuluh hari terakhir, maka carilah pada malam ganjil tujuh hari terakhir yaitu tanggal 25, 27 dan 29. Wallahu a’lam.

4. Bagaimana Mencari Malam Lailatul Qadar

a. Semangat
bersemangat dalam berbuat ketaatan kepada Allah untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahalaNya yang besar, jika (telah) berbuat demikian (maka) akan diampuni Allah dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Bukhari dan Muslim ).

b. Shalat Malam
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya), “ Barangsiapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” yang telah lalu. (HR Bukhari dan Muslim )

Barangsiapa shalat malam pada malam Lailatul Qodar dengan keimanan dan harapan pahala dari Allah maka akan terampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR. Bukhari)

c. Disunnahkan untuk memperbanyak do’a pada malam tersebut.
, “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii. Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku.”. (HR Tirmidzi , Ibnu Majah )

d. Tingkatkan ibadah Paha malam sepuluh terakhir
pada sepuluh malam hari terakhir, menghidupkannya dengan ibadah dan menjauhi wanita, perintahkan kepada istrimu dan keluargamu untuk itu dan perbanyaklah amalan ketaatan.

Dari Aisyah Radiyallahu ‘anha, “Adalah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan), beliau mengencangkan kainnya (menjauhi wanita yaitu istri-istrinya karena ibadah, menyingsingkan badan untuk mencari Lailatul Qadar), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR Bukhari dan Muslim).

5. Tanda-tandanya
a. Dari Ubay Radiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda (yang artinya) : “Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi.” (HR Muslim).

b. Dan dari Ibnu Abbas Radiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda (yang artinya) : “ (Malam) Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan.” (HR Thyalisi ), Ibnu Khuzaimah), Bazzar, sanadnya hasan).

Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, "Carilah Lailatul Qadar pada malam sepuluh yang terakhir dari (bulan) Ramadhan. Lailatul Qadar itu pada sembilan hari yang masih tersisa, tujuh yang masih tersisa, dan lima yang masih tersisa." (Yakni Lailatul Qadar ).

Aisyah r.a. berkata, "Rasulullah ber'itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, dan beliau bersabda, 'Carilah malam qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.
wassalam ; www.mhsim17.blogspot.com

Artikel Yang Berhubungan



No comments:

Silahkan Tulis komentar di sini :

Terimakasih jika anda berkenan memberikan saran...