MENDIDIK ANAK Anak bagi seorang manusia adalah sebuah dambaan. Betapa gembiranya orang tua yang baru saja mendapatkan karunia seorang anak.
Kelahiran seorang anak, merupakan amanah yang harus dibimbing, dirawat dan diurus, karena setiap amanah pasti akan dimintakan pertanggung jawabanya oleh yang member amanah yaitu Allah SWT.
Selain amanah anak juga merupakan karunia dan nikmat yang harus disyukuri sekaligus sebagai ujian Dalam menghadapi karunia, kewajiban itu sebagai seorang muslim dan mukmin adalah senantiasa bersyukur atas nikmat tersebut.
Sukur yang dilakukan oleh seorang hamba akan melipatgandakan kenikmatan yang diperolehnya. Sebaliknya apabila seseorang tidak bisa bersyukur di kala mendapatkan nikmat, kenikmatan itu bisa menjadi adzab yang pedih, sebagaimana firman Allah.
Baik buruknya anak tergntung bagaimana kedua orang tuanya dalam mendidik dan membina prilaku dari anak tersebut dan dalam mendidik anak yang amat besar peranya adalah seorang ibu, karena beliaulah yang lebih dekan dan selalu berada disisinya, seorang ibu adalah guru yang pertama bagi seorang anak,
Kelahiran seorang anak, merupakan amanah yang harus dibimbing, dirawat dan diurus, karena setiap amanah pasti akan dimintakan pertanggung jawabanya oleh yang member amanah yaitu Allah SWT.
Selain amanah anak juga merupakan karunia dan nikmat yang harus disyukuri sekaligus sebagai ujian Dalam menghadapi karunia, kewajiban itu sebagai seorang muslim dan mukmin adalah senantiasa bersyukur atas nikmat tersebut.
Sukur yang dilakukan oleh seorang hamba akan melipatgandakan kenikmatan yang diperolehnya. Sebaliknya apabila seseorang tidak bisa bersyukur di kala mendapatkan nikmat, kenikmatan itu bisa menjadi adzab yang pedih, sebagaimana firman Allah.
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Sungguh jika kalian bersyukur, niscaya akan Aku tambah (nikmat) bagi kalian. Dan jika kalian kufur (tidak bersyukur) sesungguhnya adzabKu benar-benar pedih (QS Ibrahim:7)
Baik buruknya anak tergntung bagaimana kedua orang tuanya dalam mendidik dan membina prilaku dari anak tersebut dan dalam mendidik anak yang amat besar peranya adalah seorang ibu, karena beliaulah yang lebih dekan dan selalu berada disisinya, seorang ibu adalah guru yang pertama bagi seorang anak,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
Hai orang-orang yang beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
(QS. At Tahriim : 6 )
Dalam firman Allah tersebut diatas sudah jelas menjadi kewajiban orang tua untuk memelihara dan mendidik keluarga dari perbuatan yang dilarang agama, Namun dalam ayat tersebut pula diperintahkan kepada orang tua untuk lebih dulu memelihara dirinya.(QS. At Tahriim : 6 )
Memelihara diri terlebih dulu maksudnya, sebelum kita mengajarkan anak shalat maka orang tua harus melaksanakan shalat terlebihdulu, karena bagaimana anak mau shalat kalau orang tuanya saja tidak shalat, bagai mana anak mau bertutur kata sopan kalau orang tuanya arogan, bagaimana anak mau berbuat baik kalau orang tuanya penjahat, karena ada pepatah “ Buah jatuh takan jauh dari pohonya “ maksudnya segala perbuatan dan tindak tanduk orang tua akan menjadi contoh bagi anaknya.
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
”Setiap yang terlahir, ia dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orangtuanya lah yang menjadikannya Yahudi, nasrani, atau majusi” (HR al-Bukhari)
Anak dilahirkan dalam keadaan suci atau fitrah, tergantung kedua orang tuanya mau diberikan pendidikan apa ? yahudi, nasrani atau Islam, itu tergantung orang tuanya.
Anak diibaratkan seumpama cangkir, tergantung sipemilik cangkir mau diisi apa, air, susu, minyak bahkan racun sekalipun akan masuk kedalam cangkir. Begitu pula dengan anak, dia akan menerima segala apa yang diajarkan orang tuanya.
Mendidik anak sebaiknya dilakukan sedini mungkin, tanamkan kejujuran, karena kejujuran adalah landasan utama untuk kepribadian anak, bukan kebohongan yang selama ini kebanyakan diajarkan orang tua dari pertama lahir.
Kebohongan yang sering diucapkan orang tua,
“ kalau tidak dimakan ntar di ambil burung” padahal tidak ada burung.
“Jika ada tamu katakana ibu tidak ada”padahal ada
“ kalau ada telpon bilang ibu pergi” padahal mau tidur.
Hal sekecil ini secara tidak sadar kita telah menanamkan kebohongan kepada anak.
Hadits:
Cintailah anak anak dan kasih sayangi lah mereka. Bila menjanjikan sesuatu kepada mereka tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah yang memberi mereka rezeki. (HR. Ath-Thahawi).
Bertakwalah kepada Allah dan berlakulah adil terhadap anak anakmu. (HR. Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, wajib bagi setiap orang tua untuk berlaku jujur dan untuk mencurahkan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk melaksanakan tugas pendidikan yang benar dalam kaca mata Islam. Dan sekaligus menjauhkan generasi ini dari pendidikan ala Barat yang hanya memprioritaskan masalah materi dan urusan duniawi semata.
Yang Harus diajarkan sejak dini kepada anak :
1- Tauhid yang murni
Tauhid adalah landasan utama agar anak memiliki akhlak dan keimanan yang baik dan Tauhid adalah kunci kesuksesan hidup di dunia dan akhirat. Tauhid ini pula lah yang akan mencetak hidup seseorang sehingga terpola dengan akhlak karimah.
يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Wahai anakku, janganlah kau menyekutukan Allah. Sesungguhnya syirik itu adalah kedhaliman yang sangat besar (Luqman:13)
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا
Sesempurna sempurna iman seseorang adalah yang paling baik akhlaknya.
(HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
3- Disiplin beribadah(HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
Ajarkan anak agar senantiasa selalu beribadah terutama shalat Shalat adalah kewajiban pertama bagi setiap mukmin dan muslim.
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ
Wahai ananda, tegakkanlah shalat… (QS Luqman:17)
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ
Yang pertama-tama dihisab dari manusia pada hari kiamat kelak di antara amal-amal mereka adalah shalat (HR Abu Dawud)
4- Tanamkan kebenaran
Ini adalah satu sikap yang mendasari karakter keislaman seseorang. Sebagai wujud komitmen keislaman seseorang adalah aktifitas amar ma’ruf dan nahi munkar,
وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ
Dan perintahkanlah untuk berbuat ma’ruf (kebaikan) dan cegahlah perbuatan munkar (kejahatan) (QS Luqman :17)
Disamping pendidikan agama anak juga harus diberikan pendidikan pormal secara seimbang agar kelak anak dapat hidup mandiri ditengah tengah masyarakat, karena pendidikan agama tanpa diimbangi dengan pendidikan pormal maka akan timbul kesulitan dalam bermasyarakan.
Januari 2011
www. mhsim17.blogspot.com
No comments:
Silahkan Tulis komentar di sini :
Terimakasih jika anda berkenan memberikan saran...