Pergi Tanpa Izin

Sudah menjadi kebiasaan Wanita sering keluar rumah pergi tanpa izin disaat Suami ada dirumah maupun suami tidak dirumah untuk keperluan rumah tangga, seperti ke Pasar, arisan atau sekedar ngobrol ngobrol dengan tetangga, celakanya hal tersebut dilakukan tanpa seizin dari suami.

Hal tersebut entah dilakukan dengan sengaja atau memang belum mengerti bahwa seorang Istri tidak boleh keluar rumah tanpa seizin suami, apalagi disaat suami tidak ada di Rumah.

Hadits :
“Hak suami atas isteri ialah tidak menjauhi tempat tidur suami dan memperlakukannya dengan benar dan jujur, mentaati perintahnya dan tidak ke luar (meninggalkan) rumah kecuali dengan ijin suaminya, tidak memasukkan ke rumahnya orang-orang yang tidak disukai suaminya”.
(HR. Ath-Thabrani)

“Mana saja wanita yang keluar rumah dengan tanpa seizing suaminya, maka dia berada dalam kemurkaan Allah sehingga ia kembali kerumahnya atau suaminya meridhainya”.

( HR.Al Khatib )

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada
( QS. An Nisaa’ ayat ; 34 )

Demi keselamatan kaum wanita islam memberi bimbinga kepada wanita yang sudah bersuami agar tidak keluar rumah sendirian supaya terhindar dari godaan dan pandangan laki laki lain dan juga atas keselamatanya, apa lagi keluar rumah dengan berhias dan wewangian dan perginyapun dengan alasan yang tidak jelas, suami yang mengizinkan istrinya keluar dengan berhias dan wewangian diancam Allah dengan siksa neraka, Karena suamilah yang bertanggung jawab atas istrinya.

Pergi dengan tujuan baik dan jelaspun jika suami tidak ada di rumah tidak boleh dilakukan, harus menunggu izin dari suami.

Kisah.
Ada sebuah kisah, bahawa pada masa Nabi s.a.w. ada seorang laki-laki yang akan berangkat berperang, yang berpesan kepada isterinya : "Hai isteriku janganlah sekali-kali engkau meninggalkan rumah ini, sampai aku kembali pulang."

Secara kebetulan, ayahnya si Istri menderita sakit, maka wanita tadi mengutus seorang laki-laki menemui Rasulullah s.a.w. untuk menyapaikan permasalahan tersebut.

Rasullullah s.a.w. bersabda kepada utusan itu : "Agar dia mentaati suaminya". Si wanita mendapat kabar bahwa ayahnya semakin parah dan hamper meninggal, lalu mengirim utusan lagi kepada Nabi dan tetap diperintahkan untuk mentaati perintah suaminya.

Dan si wanitapun mentaati suaminya dan tidak berani keluar rumah. Maka ayahnya pun meninggal dunia dan dia tetap tidak melihat mayat ayahnya dan dia tetap sabar. Sehingga suaminya kembali pulang.

Maka Allah menurunkan wahyu kepada Nabi s.a.w. yang berbunyi, Maksudnya : "Sesungguhnya Allah s.w.t. telah mengampuni wanita tersebut, disebabkan ketaatannya kepada suaminya." Dan Ayahnya masuk surga karena memiliki anak yang taat pada suami.

Jadi jelas kerumah orang tua sekalipun harus izin terlebih dulu pada suami, Orang tua harus dihormati dan dipatuhi segala perintahnya, namun kepatuhan tersebut janganlah mengabaikan suami, karena hak suami adalah untuk dipatuhi selama perintahnya tidak melanggar aturan.

Ketika wanita belum menikah, maka dia harus patuh dan taat kepada orang tua, karena ridha Allah kepada anak tergantung keridhaan orang tuanya. Tapi ketika dia sudah bersuami, maka dia harus patuh dan taat kepada suami baru orang tua, karena keridhaan Allah terhadap seorang Istri tergantung keridhaan suaminya, artinya Allah baru akan ridha kepada seorang istri bila suaminya Ridha.

Bagaimana jika keluar rumah rutinitas seperti belanja untuk kebutuhan rumah tangga ?. Tetap harus ada izin dari suami, jadi mintalah izin dan katakana keperluan keluar rumah tiap harinya, tidak perlu harus minta izin tiap mau keluar rumah.

Semoga dapat menambah wawasan ke Islaman kita semua dan semoga kita termasuk orang yang selalu mendapat ridha Allah SWT.

Januari 2011 www.mhsim17.blogspot.com

Artikel Yang Berhubungan